Perlahan tapi pasti, keinginan Indonesia untuk meningkatkan
kekuatan militernya serta mandiri dalam hal peralatan
tempur mulai menuai hasil. Ditopang
oleh beberapa perusahaan BUMN yang bergerak dibidang pengadaan senjata senjata dan peralatan tempur TNI seperti PT PAL, PT. PINDAD, dan PT. Dirgantara
Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini , mimpi Indonesia untuk menjadi salah satu negara dengan kekuatan militer terkuat didunia hampir menjadi nyata. Ini terbukti banyak senjata-senjata canggih
dan berkualitas hasil ciptaan Indonesia yang dipesan banyak negara di dunia.
Lalu, senjata buatan Indonesia apasajakah yang berhasil menarik perhatian dunia? Brikut ini daftar peralatan tempur canggih buatan Indonesia yang mendunia. Dikutip dari pojokmedia.com.
Lalu, senjata buatan Indonesia apasajakah yang berhasil menarik perhatian dunia? Brikut ini daftar peralatan tempur canggih buatan Indonesia yang mendunia. Dikutip dari pojokmedia.com.
1. Kepala Roket (Smoke Warhead)
Produk senjata militer Indonesia yang pertama berhasil menarik
perhatian dunia yaitu kepala roket (smoke warhead). Smoke warhead adalah
kepala roket dengan diameter 70 ml dan cocok dipasangkan dengan roket
pasangan pesawat seperti Super Tucano. Smoke warhead memberikan
informasi pada pilot tentang posisi persis jatuhnya roket mereka.
“Ketika roket menyentuh tanah, kepala roket milik kami akan lepas dan
mengeluarkan asap selama 2 menit. Itu waktu yang cukup bagi pilot untuk
memutar haluan pesawat dan kembali melihat letak roket jatuh.
2. Panser Anoa
Panser Anoa menjadi produk militer buatan Indonesia yang mdiminati
Negara lain. Panser Anoa adalah sebuah kendaraan militer lapis baja
buatan PT Pindad (persero), Indonesia. Kendaraan ini dipergunakan untuk
mengangkut personel atau dikenal dengan nama APC (Armoured personnel
carrier), (bahasa Indonesia : Pengangkut personel lapis baja). Nama ANOA
sendiri diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di pulau sulawesi. APS 3
ini dinamai anoa, yang merupakan salah satu jenis kerbau asli
Indonesia. Purwarupa pertama kali di perlihatkan ke publik pada ulang
tahun ke 61 TNI pada 5 Oktober 2006 di markas besar TNI, Cilangkap.
TNI sendiri telah memesan 154 Panser Anoa untuk berbagai tipe. Sementara
Tak hanya dalam negeri, Panser Anoa juga diminati negara asing. Untuk
Panser jenis Anoa 6?6 juga dipesan oleh Kerajaan Oman. Malaysia juga
memesan hingga 32 unit panser Anoa. Panser bermesin Renault ini memang
sudah teruji di negara-negara gurun seperti Libanon saat digunakan oleh
pasukan perdamaian PBB.
Kualitasnya sesuai dengan standar NATO pada level III atau level yang tingkat ketahananannya terhadap serangan sudah lebih baik dari level II yang diproduksi di China dan India.
Belum lama ini, Pindad mengeluarkan Panser Anoa jenis baru. Anoa spesies baru ini mengusung Kanon kaliber 20 mm dan berjenis berjenis IFV (Infantry Fighting Vehicle). Panser ini didesain untuk mengantisipasi kebutuhan Batalyon Infantri Mekanis.
Dengan demikian, Panser Kanon 90 mm nantinya dikonsentrasikan untuk Batalyon Kavaleri, sementara Panser Kanon 20 mm untuk batalyon. Selain mengusung senjata utama kaliber 20 mm, Panser jenis ini juga mampu menyandang senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm dan mampu menampung lima orang, yang terdiri dari tiga kru Ranpur dan dua personel pasukan.
Kualitasnya sesuai dengan standar NATO pada level III atau level yang tingkat ketahananannya terhadap serangan sudah lebih baik dari level II yang diproduksi di China dan India.
Belum lama ini, Pindad mengeluarkan Panser Anoa jenis baru. Anoa spesies baru ini mengusung Kanon kaliber 20 mm dan berjenis berjenis IFV (Infantry Fighting Vehicle). Panser ini didesain untuk mengantisipasi kebutuhan Batalyon Infantri Mekanis.
Dengan demikian, Panser Kanon 90 mm nantinya dikonsentrasikan untuk Batalyon Kavaleri, sementara Panser Kanon 20 mm untuk batalyon. Selain mengusung senjata utama kaliber 20 mm, Panser jenis ini juga mampu menyandang senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm dan mampu menampung lima orang, yang terdiri dari tiga kru Ranpur dan dua personel pasukan.
3. Pesawat CN 235-MPA
Produk militer Indonesia yang mendunia selanjutnya yaitu Pesawat CN
235-MPA. Pesawat ini merupakan jenis Pesawat Maritime Patrol Aircraft
(MPA) produksi PT Dirgantara Indonesia menjadi salah satu Alutsista yang
diminati negara lain.
Pada 2011-2012 lalu, PT DI memenuhi permintaan Korea Selatan yang memesan empat pesawat itu melalui kontrak yang ditandatangani pada 2008 dengan nilai total USD 94,5 juta. Pesawat yang merupakan modifikasi dari CN-235 itu, cocok untuk melakukan patroli perairan di samping bisa difungsikan untuk angkutan personel.
Di tahun yang sama, PT DI juga mengekspor pesawat CN 235 jenis pesawat angkut militer VIP, ke Senegal, Afrika.
CN-235 MPA Versi Patroli Maritim, dilengkapi dengan sistem navigasi, komunikasi dan misi (mulai mendekati fase operasional dan hadir dalam Singapore Airshow 2008). Pada Desember 2009 diumumkan bahwa TNI AL membeli 3 unit CN-235 MPA sebagai bagian dari rencana memiliki 6 buah pesawat MPA sampai tahun 2014.
CN-235 MPA menggunakan sistem Thales AMASCOS, radar pencari Thales/EADS Ocean Master Mk II, penjejak panas (thermal imaging) dari Thales, Elettronica ALR 733 radar warning receiver, dan CAE's AN/ASQ-508 magnetic anomaly detection system. Pesawat ini juga akan mengakomodasi Rudal Exocet MBDA AM-39 atau torpedo ringan Raytheon Mk 46.
Pada 2011-2012 lalu, PT DI memenuhi permintaan Korea Selatan yang memesan empat pesawat itu melalui kontrak yang ditandatangani pada 2008 dengan nilai total USD 94,5 juta. Pesawat yang merupakan modifikasi dari CN-235 itu, cocok untuk melakukan patroli perairan di samping bisa difungsikan untuk angkutan personel.
Di tahun yang sama, PT DI juga mengekspor pesawat CN 235 jenis pesawat angkut militer VIP, ke Senegal, Afrika.
CN-235 MPA Versi Patroli Maritim, dilengkapi dengan sistem navigasi, komunikasi dan misi (mulai mendekati fase operasional dan hadir dalam Singapore Airshow 2008). Pada Desember 2009 diumumkan bahwa TNI AL membeli 3 unit CN-235 MPA sebagai bagian dari rencana memiliki 6 buah pesawat MPA sampai tahun 2014.
CN-235 MPA menggunakan sistem Thales AMASCOS, radar pencari Thales/EADS Ocean Master Mk II, penjejak panas (thermal imaging) dari Thales, Elettronica ALR 733 radar warning receiver, dan CAE's AN/ASQ-508 magnetic anomaly detection system. Pesawat ini juga akan mengakomodasi Rudal Exocet MBDA AM-39 atau torpedo ringan Raytheon Mk 46.
4. Fast Patrol Boat
Yang keempat dari senjata canggih buatan Indonesia yaitu Fast Patrol
Boat. Putra putri terbaik bangsa di PT PAL telah berhasil membuat kapal
perang jenis patroli cepat (Fast Patrol Boat). Rupanya, Alutsista buatan
dalam negeri itu telah membuat negara tetangga, Timor Leste, kepincut.
Pada 2011 lalu, Pemerintah Timor Leste memutuskan memesan dua kapal patroli cepat senilai USD 40 juta. Kapal tersebut akan digunakan untuk melindungi wilayah teritorial Timor Leste.
Konstruksi lambung dan anjungan kapal yang dibuat dari bahan alumunium mampu menahan gelombang tinggi dan lebih lincah saat bermanuver. Kapal patroli cepat ini mempunyai kecepatan maksimum 30 Knot, walaupun saat official trial bisa mencapai 33 Knot.
Kapal ini memiliki dua baling-baling dan dilengkapi Radar NavNet yang mampu mengintegrasikan data-data peralatan sistim navigasi dan komunikasi seperti echo sounder, speed log dan GPS ke dalam peta elektronik dan sistem radar.
Pada 2011 lalu, Pemerintah Timor Leste memutuskan memesan dua kapal patroli cepat senilai USD 40 juta. Kapal tersebut akan digunakan untuk melindungi wilayah teritorial Timor Leste.
Konstruksi lambung dan anjungan kapal yang dibuat dari bahan alumunium mampu menahan gelombang tinggi dan lebih lincah saat bermanuver. Kapal patroli cepat ini mempunyai kecepatan maksimum 30 Knot, walaupun saat official trial bisa mencapai 33 Knot.
Kapal ini memiliki dua baling-baling dan dilengkapi Radar NavNet yang mampu mengintegrasikan data-data peralatan sistim navigasi dan komunikasi seperti echo sounder, speed log dan GPS ke dalam peta elektronik dan sistem radar.
5. Peluru/Amunisi buatan PT Pindad
Produk senjata militer buatan Indonesia selanjutnya yaitu Peluru. PT
Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) selama ini memasok kebutuhan
peluru TNI-Polri. Peluru buatan Pindad antara lain berkaliber 5,56 mm,
7,62 mm dan 9 mm.
Namun, selain untuk TNI-Polri, peluru yang dihasilkan PT Pindad juga diekspor keluar negeri. Peluru-peluru tersebut dikirim ke Singapura, Filipinan, Bangladesh, hingga ke Amerika Serikat (AS).
Untuk Singapura, sudah beberapa tahun belakangan negara singa putih itu telah memesan 10 juta peluru. Sementara, pada 2009 lalu, satu juta peluru telah diekspor ke AS dengan nilai transaksinya mencapai USD 200.000.
Peluru buatan Pindad tersebut tentu bukan sembarangan. Sebab, produk dalam negeri itu telah melalui uji kelayakan badan internasional, seperti semua produk Divisi Amunisi yang telah lulus pengujian standar NATO. Demikian juga telah mendapatkan sertifikat ISO 9001 dari SGS Yearsly-International Certification Services Ltd, Inggris pada tahun 1994.
Namun, selain untuk TNI-Polri, peluru yang dihasilkan PT Pindad juga diekspor keluar negeri. Peluru-peluru tersebut dikirim ke Singapura, Filipinan, Bangladesh, hingga ke Amerika Serikat (AS).
Untuk Singapura, sudah beberapa tahun belakangan negara singa putih itu telah memesan 10 juta peluru. Sementara, pada 2009 lalu, satu juta peluru telah diekspor ke AS dengan nilai transaksinya mencapai USD 200.000.
Peluru buatan Pindad tersebut tentu bukan sembarangan. Sebab, produk dalam negeri itu telah melalui uji kelayakan badan internasional, seperti semua produk Divisi Amunisi yang telah lulus pengujian standar NATO. Demikian juga telah mendapatkan sertifikat ISO 9001 dari SGS Yearsly-International Certification Services Ltd, Inggris pada tahun 1994.
6. Senapan serbu SS-2
Satu lagi senjata canggih buatan Indonesia yang menggemparkan dunia yaitu berupa Senapan serbu SS-2.
PT Pindad mampu memproduksi berbagai jenis senjata antara lain; jenis senapan serbu (SSI-VI, SS2-V2, SS1-V3, SS1-V5), Senapan sniper (SPR-1) pistol (P-1, P-2), revolver (R1-V1, R1-V2, RG-1 (tiper A), RG-1 (tipe c), senapan sabhara/polisi (Sabhara V1 and Sabhara V2), senjata penjaga hutan, pistol profesional magnum, peluncur granat, dan pelindung tubuh (personal body protection).
Produk-produk yang dihasilkan itu banyak dipesan oleh negara-negara di luar negeri. Di antaranya adalah sebuah jaringan supermarket khusus olahraga berburu, camping, dan memancing bernama Cabelas’s, yang merupakan pembeli terbesar produk-produk buatan Pindad.
Senapan serbu SS-2 merupakan produk langganan negara-negara Afrika seperti Zimbabwe, Mozambik, dan Nigeria. Selain itu, Thailand dan Singapura juga kerap memesan senjata tersebut.
PT Pindad mampu memproduksi berbagai jenis senjata antara lain; jenis senapan serbu (SSI-VI, SS2-V2, SS1-V3, SS1-V5), Senapan sniper (SPR-1) pistol (P-1, P-2), revolver (R1-V1, R1-V2, RG-1 (tiper A), RG-1 (tipe c), senapan sabhara/polisi (Sabhara V1 and Sabhara V2), senjata penjaga hutan, pistol profesional magnum, peluncur granat, dan pelindung tubuh (personal body protection).
Produk-produk yang dihasilkan itu banyak dipesan oleh negara-negara di luar negeri. Di antaranya adalah sebuah jaringan supermarket khusus olahraga berburu, camping, dan memancing bernama Cabelas’s, yang merupakan pembeli terbesar produk-produk buatan Pindad.
Senapan serbu SS-2 merupakan produk langganan negara-negara Afrika seperti Zimbabwe, Mozambik, dan Nigeria. Selain itu, Thailand dan Singapura juga kerap memesan senjata tersebut.
Kini Perusahaan-perusahaan penopang alutsita dan persenjataan TNI terus mengembangkan produknya guna peningkatan kualitas.
Yang terbaru adalah PT. PAL akan membuat kapal Induk skala kecil untuk
menyokong tugas-tugas TNI.
Sedikit uraian tentang produk senjata canggih buatan Indonesia ini semoga dapat membuat kita semakin bangga dan cinta denganTNI dan NKRI.
Sedikit uraian tentang produk senjata canggih buatan Indonesia ini semoga dapat membuat kita semakin bangga dan cinta denganTNI dan NKRI.
0 comments:
Post a Comment