Wednesday, November 4, 2015

Burung Betet Fauna Cantik Maskot Kabupaten Blora




Burung Betet   merupakan salah satu fauna khas identitas Jawa Tengah  yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai  maskot asli kabupaten Blora bersama  satwa-satwa lain dikota dan kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Namun keberadaan satwa ini sekarang sangat langka, bahkan sangat sulit untuk ditemui, tidak seperti sebelum terjadi penjarahan hutan beberapa puluh tahun yang lalu.

Kondisi Blora yang notabene adalah kawasan hutan jati yang luas sangat cocok sebagai habitat burung  yang mempunyai nama latin Psittacula alexandri ini.

Betet menyebar hingga ketinggian 1500 m dpl di pelbagai tipe hutan, termasuk hutan mangrove dan hutan jati, kebun-kebun kelapa, mangga, kebun-kebun campuran pada umumnya, hingga ke taman-taman dan wilayah permukiman.
 
Betet biasa hidup bergerombol dalam jumlah banyak, baik saat terbang maupun beristirahat dan bersarang dalam kelompok. Biasanya, dalam sebatang pohon bisa ditempati banyak sarang yang tidak berjauhan. Terbang cepat dalam kelompok melalui tempat terbuka sambil bersuara bising; dan hinggap dengan ribut karena kepakan sayapnya. Makan atau bertengger di pohon sambil saling berteriak. Suara: seruan tajam berulang-ulang kekekek, atau teriakan parau seperti terompet.

Betet memakan aneka buah-buahan, biji-bijian, nektar, tunas pepohonan, serta bunga-bungaan; terutama bunga-bunga Parkia, Albizia dan Erythrina. Selain memakan bunga dan aneka buah-buahan, betet umumnya biji-bijian yang keras sekalipun layaknya kakatua karena paruh mereka besar dan kuat;lain halnya dengan nuri yang lidahnya seperti sikat, sehingga mereka memakan makanan yang lembut ataupun lunak.

Bersarang sepanjang tahun dalam koloni. Sarang dibuat dalam lubang pohon, sering di lubang bekas burung pelatuk, yang dilapisi dengan serpihan kayu. Telur berjumlah 2-4 butir, agak bulat, berwarna putih. Betet biasa berkembangbiak sepanjang tahun.

Burung Betet cenderung memanfaatkan lapisan Tengah dan atas kanopi. Kecenderungan ini berhubungan erat dengan jenis pakan, predator dan cara terbang. Betet menggunakan lapisan kanopi tengah bertujuan untuk berlindung baik dari hujan maupun predator. Hal ini sesuai dengan penjelasan Krebs (1987) Pemilihan tenggeran pada strata tengah dilakukan dibawah kanopi, hal ini berkaitan dengan kenyamanan tempat dan fungsi perlindungan dari predator, sinar matahari dan cuaca. Warna bulu yang hijau dimanfaatkan betet untuk bertamuflase dengan daun. Sedangkan pemanfaatan lapisan atas berhubungan dengan jenis pakan yaitu buah-buahan, bunga dan pucuk daun muda yang terdapat di ujung ujung ranting. Selain itu pula betet juga sangat suka bertengger du puncak pohon untuk berjemur. 

Selain ditemukan di Indonesia (Jawa Tengah, Aceh ), populasi burung betet juga menyebar mulai dari kaki pegunungan Himalaya, Cina selatan dan Asia Tenggara. Jenis burung ini merupakan spesies yang memiliki banyak variasi geografis. Bulunya yang cerah dan mudah dijinakkan menjadi daya tarik burung ini diburu untuk dipelihara.

Sumber : wikipedia, scribd. 

1 comments:

  1. keren mas, salam dr jiken blogger newbie ridhoirkham.blogspot.com

    ReplyDelete